In Indonesia, There Is No Difference Between Democratic and Republic

10.28

Sebelum UTS, nulis blog dulu, biar gaul (?)

Akhir-akhir ini sua orang ribut dengan event yang sebentar lagi akan dilaksanakan : Pemilu. 15 partai (12 partai nasional, 3 partai lokal aceh) mendandani kota dengan foto-foto calegnya. Berita-berita berisi partai-partai. Saluran tv yang tadinya terlihat normal mulai memunculkan keberpihakan. Saluran tv yang emang udah terang-terangan berpihak makin koar-koar ngejek musuhnya. Sosial media berisi share-share opini tentang pemilu, mulai dari 'pilih saya' hingga 'bantai dia', atau 'ikut pemilu maka kafir', atau artikel kospirasi seperti hubungan J*k*w* dengan Illuminati karena hudungnya yang berbentuk segitiga.


Jadi, jika artikel itu benar, maka selama ini saya juga anggota Illuminati.

Gua sendiri udah bosen ngeliat para elit-elit politik berbicara mengenai masa depan Indonesia yang sebenarnya cuma untuk mereka. Gua lebih tertarik melihat dan mendengar orang-orang biasa (terutama anak-anak fasilkom), yang sudah punya keberpihakan atau kecenderungan, mulai berbicara, mulai dari OS (Obrolan Santai, ngobrol tentang Indonesia dan harapan) yang terus berubah menjadi OH (Obrolan Hangat, ngobrol tentang politik), berubah lagi menjadi OP (Obrolan Panas, ngobrol dan menyindir berbagai pihak), dan hingga di tempat-tempat tertentu obrolan itu berubah menjadi OB (Obrolan Bangsat, ngobrol yang ga ada ringan-ringannya).

Yah, apapun pilihan anda, jangan lupa direalisasikan di tanggal 9 April nanti.

Optimislah Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Dukung Gerakan mendukung go public Johan Indria dan Faisal Rahman

You Might Also Like

0 komentar

When you think 11 and 12 is close, remember that there is infinite real numbers between them

Still, it's close enough
Diberdayakan oleh Blogger.